Kamis, 18 Mei 2017

Menejemen Stratejik

2015
1.      Jelaskan mengapa: prinsip skala ekonomi (economies of scale), cakupan ekonomi (economies of scope), dan kurva pembelajaran (learning curve) dapat membuat sebuah perusahaan memiliki keunggulan dalam biaya (cost leadership)
Ø  pemanfaatan skala ekonomi (economies of scale), investasi dalam teknologi yang terbaik, sharing biaya dan pengetahuan dalam internal organisasi, dampak kurva pembelajaran dan pengalaman (learning and experience curve), optimasi kapasitas utilitas, dan akses yang baik terhadap bahan baku atau saluran distribusi. Pada prinsipnya, alasan utama pelaksanaan strategi integrasi ke hulu (backward integration), ke hilir (forward integration), maupun ke samping (horizontal lintegration) adalah untuk memperoleh berbagai keuntungan dari strategi biaya rendah ini. Biasanya strategi ini dijalankan beriringan dengan strategi diferensiasi.
Ø  konsep learning curve yang menyatakan adanya penurunan biaya per unit apabila sebuah proses dilakukan berulang kali.
Ø  economies of scope berimplikasi ke potential untuk sharing resources dimana mengurang biaya ekonomi produksi. Economies of scope dapat mengurangi biaya dari diferensiasi lini produk. Perusahaan yang menggunakan strategi diferensiasi meliputi manufaktur lini produk maka economies of scope adalah determinan potensial untuk menetapkan posisi low cost.

2.      Jelaskan mengapa: pelayanan (service), kebijakan lingkungan (environmental policy), geografi dan teknologi dapat mendorong perusahaan memiliki nilai ekonomi yang tinggi (economic value)

3.      Didalam manajemen strategi dikenal integrasi vertikal dan integrasi horizontal, jelaskan perbedaan keduanya dan berikan contohnya serta alasan mengapa integrasi tersebut dilakukan

4.      Perusahaan yang mengacu pada framework VRIO dapat mencapai keunggulan kompetitif dalam pasar dimana mereka beroperasi, jelaskan apakah VRIO tersebut dan apa kaitannya dengan keunggulan kompetitif

Analisis VRIO adalah alat yang digunakan untuk menganalisis sumber perusahaan internal dan kemampuan untuk mengetahui apakah mereka dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif berkelanjutan.
Untuk mengarah pada keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, sumber daya atau kemampuan harus berharga, langka, ditiru (termasuk nonsubstitutable), dan terorganisir. Kerangka VRIO adalah dasar untuk analisis internal VRIO adalah Valuable, Rare, Inimitable, and Organization singkatan yang berharga, langka, ditiru organisasi.
Ø  Valueable (Berharga)
Sumber juga berharga jika mereka membantu organisasi untuk meningkatkan nilai yang dirasakan pelanggan. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan diferensiasi atau / dan penurunan harga produk.
Ø  Rare (Langka)
Sumber yang hanya bisa diperoleh oleh satu atau sangat sedikit perusahaan yang dianggap rare/langka. sumber langka dan berharga memberikan keunggulan kompetitif sementara. Di sisi lain, situasi ketika lebih dari sedikit perusahaan yang memiliki sumber daya yang sama atau menggunakan kemampuan dalam cara yang sama, mengarah ke paritas kompetitif.
Ø  Imitate
Sebuah sumber daya sulit untuk ditiru jika organisasi lain yang tidak memilikinya tidak bisa meniru, membeli atau menggantikannya pada harga yang wajar. Imitasi dapat terjadi dalam dua cara: dengan langsung meniru (duplikasi) sumber daya atau menyediakan produk sebanding / layanan (mengganti). Sebuah perusahaan yang memiliki berharga, langka dan mahal untuk meniru sumber dapat (tetapi tidak suatu keharusan) mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Ø  Organize
Sumber daya itu sendiri tidak memberikan keuntungan apapun bagi perusahaan jika tidak terorganisir untuk menangkap nilai dari mereka. Sebuah perusahaan harus mengatur sistem manajemen, proses, kebijakan, struktur dan budaya organisasi untuk dapat sepenuhnya menyadari potensi yang berharga, langka dan mahal untuk meniru sumber daya dan kemampuan. Hanya maka perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

5.      Dalam manajemen strategik dikenal model lima kekuatan Porter yang mempengaruhi strategi, jelaskan model Porter tersebut

Ø  Pendatang baru
Pesaing baru memiliki hambatan-hambatan dalam memasuki pasar karena dalam memasuki pasar, suatu produk memerlukan diferensiasi dari produk pesaing, juga dibutuhkan modal yang besar, biaya untuk berpindah supllier, pendistribusian yang tepat dan memperhatikan aspek kebijakan pemerintah.
Ø  Pembeli
Pembeli akan selalu berusaha untuk mencari produk yang memiliki harga lebih murah namun tetap memiliki kualitas produk dan pelayanan yang tinggi. 
Ø  Pemasok
Kekuatan pemasok akan sangat berpengaruh terhadap proses produksi sebuah industri, terlebih jika jumlah pemasok bahan baku tidak banyak maka pemasok dapat menetapkan harga yang tidak rendah selain itu lokasi pemasok yang jauh akan menambah besar biaya untuk pengadaan bahan baku. 
Ø  Substitusi
produk substitusi merupakan ancaman yang besar bagi produk lain karena selain mampu menjadi produk alternatif dari sebuah produk yang ada, dapat juga merebut pasar dari sebuah produk yang disubstitusikan. 
Ø  Pesaing
Semakin banyak pesaing industri maka semakin tinggi tingkat persaingan, karena pesaing saling bersaing untuk menjadi market leader di pasar dan untuk memiliki market share yang besar. 



2016

1.      Jelaskan penerapan model structure-conduct performance untuk menjelaskan pengaruh struktur industri terhadap profitabilitas perusahaan

Ø  Struktur (Structure)
Pengertian “struktur” mengacu pada struktur pasar yang biasanya ditentukan oleh rasio konsentrasi pasar. Rasio konsentrasi pasar adalah perbandingan yang mengukur distribusi pangsa pasar dalam industri. Sebuah  industri yang 70 % pangsa pasarnya dikuasai oleh hanya 2 perusahaan dalam industri misalnya, dapat disebut memiliki struktur pasar yang sangat terkonsentrasi. Untuk menilai struktur pasar ini diperlukan sejumlah variabel, antara lain jumlah penjual dan pembeli, tingkat diferensiasi produk, kemampuan perusahaan.
Ø  Perilaku (Conduct)
mengacu pada perilaku perusahaan terhadap pasar dalam menentukan harga (baik harga yang ditentukan secara independen ataupun berdasarkan kesepakatan), strategi produk dan iklan, serta riset dan inovasi (Wirth dan Bloch, 1995). Penekanan hal ini adalah bagaimana perusahaan menentukan pilihan media iklan dan menyusun anggaran belanja untuk riset/melakukan penelitian terhdap produk dalam masyarakat. Scherer dan Ross (1990: 4) mengidentifikasi dua variabel lain dalam conduct: investasi dalam fasilitas produksi (misalnya, bagaimana perusahaan menyusun anggaran) dan sesuai dengan aturan hukum (yaitu penggunaan sistem hukum untuk menentukan posisi perusahaan dalam pasar)
Ø  Kinerja (Performance)
Terdapat beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kinerja ekonomi industri media, antara lain: keuntungan perusahaan; alokasi dan efisiensi produksi (dalam hal ini bagaimana caranya agar perusahaan tidak mengeluarkan sumber daya dengan percuma, dan bagaimana perusahaan dapat menghasilkan produk yang tepat baik dalam kuantitas, dan kualitas untuk memenuhi kepuasan konsumen); dan distribusi pendapatan yang sesuai. Lebih jauh, variabel performance yang melengkapi pengambilan keputusan industri media mencakup bagaimana perusahaan dalam pasar media memberikan kontribusi terhadap kesempatan yang sama bagi para pegawainya. Untuk keperluan analisis, variabel-variabel tersebut dapat disederhakan menjadi 3 indikator: (1) efisiensi, (2) penggunaan teknologi, dan (3) kemampuan meningkatkan akses audiens (pembaca/penonton/pengakses).


2.      Bagaimana mengukur keunggulan kompetitif berdasarkan nilai ekonomi yang dihasilkan oleh perusahaan?
Ø  Sudut Pandang Nilai Pelanggan
Keunggulan kompetitif akan terjadi apabila terdapat pandangan pelanggan bahwa mereka memperoleh nilai tertentu dari transaksi ekonomi dengan perusahaan tersebut. Untuk itu syaratnya adalah semua karyawan perusahaan harus fokus pada kebutuhan dan harapan pelanggan.
Ø  Sudut Keunikan
Keunikan  dicirikan oleh barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan tidak dapat mudah ditiru oleh pesaing.
3.      Mengapa integrasi vertikal dan diversifikasi dilakukan oleh perusahaan? Jelaskan termasuk kelebihan dan kekurangannya

Ø  Integrasi Horizontal
         Integrasi horizontal terjadi jika perusahaan menambah unit usaha strategis yang dimiliki yang menghasilkan barang dan atau jasa yang sama dengan yang sebelumnya telah dimiliki. Dalam pengertian baru integrasi horizontal telah terjadi jika produk baru yang dihasilkan oleh unit usaha strategis baru memiliki keterkaitan dengan produk yang sebelumnya telah diproduksi. Pilihan strategi integrasi horizontal terletak pada usaha untuk memperbesar penguasaan pangsa pasar, yang pada waktunya nanti dapat memperbesar kekuatan pasar yang dimiliki. Jika ada satu perusahaan dapat melakukan akuisisi pada beberapa perusahaan sejenis yang ada dalam satu jenis industry, maka perusahaan tersebut memiliki peluang  untuk menjadi perusahaan dominan, bahkan hampir mendekati posisi monopoli.
         Kelemahan atau kekurangan integrasi horizontal adalah terbentur pada undang-undang antimonopoli yang berlaku; budaya yang berbeda, bertolak belakang, dan sulit dalam menerapkan sistem dan prosedur terhadap perusahaan yang diakuisisi; persoalan yang timbul dikarenakan pemahaman yang tidak cukup mendalam terhadap perusahaan yang diakuisisi, terutama atas informasi atau data yang telah direkayasa. 

Ø  Integrasi Vertikal
         Integrasi vertikal terjadi jika perusahaan melakukan perluasan usaha pada bidang usaha yang sebelumnya menjadi bidang garap pemasok dari perusahaan tersebut atau bidang usaha yang menjadi garap konsumen dari perusahaan tersebut. Dengan integrasi vertikal, unit usaha strategis yang dimiliki perusahaan menjadi bertambah. Perusahaan dapat memilih penambahan unit usaha strategis baru tersebut dengan cara pertumbuhan internal ataupun akuisisi.
         Banyak alasan perusahaan melakukan integrasi vertikal. Alasan terpenting adalah peningkatan posisi kempetitif perusahaan. Kedua, integrasi vertikal dapat disebabkan oleh motif menguasai lebih dalam teknologi dan operasi satu jenis bisnis tertentu. Integrasi vertical juga memberikan jaminan mutu dan kualitas barang yang diperlukan dari pemasok dan juga dapat mengurangi kecenderungan  fluktuasi pasar, baik dalam juml;ah barang yang diminta maupun dari segi harga.
         Kelebihan dari penggunaan strategi vertikal ini diantaranya adalah, Mengurangi biaya penjualan dan pembelian, Memperbaiki koordinasi antarfungsi dan kapabilitas, Melindungi hak kepemilikan terhadap teknologi.
         Kelemahan strategi integrasi vertikal adalah menimbulkan beban biaya strategis yang ditanggung perusahaan, yang biasanya sebagian besar terdiri dari biaya terbenam. Integritas vertikal juga mengurangi fleksibilitas perusahaan dalam memiliih partner dan integrasi vertical menuntut adanya koordinasi antar unit usaha. Kekeliruan dalam pengambilan keputusan pada satu unit usaha tertentu akan berpengaruh pada pengambilan keputusan unit usaha lain.


4.      Tentukan manfaat dan resiko dari cost leadership dan diferensiasi jika dilihat dari lima kekuatan dalam berkompetisi yang dikemukakan oleh Porter
Ø  Cost leadership
·         Manfaat
Dalam pasar komoditi, strategi ini tidak hanya membuat perusahaan mampu bertahan terhadap persaingan harga yang terjadi tetapi juga dapat menjadi pemimpin pasar (market leader) dalam menentukan harga dan memastikan tingkat keuntungan pasar yang tinggi (di atas rata-rata) dan stabil melalui cara-cara yang agresif dalam efisiensi dan kefektifan biaya.
·         Resiko
Untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah, sebuah perusahaan harus mampu memenuhi persyaratan di dua bidang, yaitu: sumber daya (resources) dan organisasi. Strategi ini hanya mungkin dijalankan jika dimiliki beberapa keunggulan di bidang sumber daya perusahaan, yaitu: kuat akan modal, trampil pada rekayasa proses (process engineering), pengawasan yang ketat, mudah diproduksi, serta biaya distribusi dan promosi rendah. Sedangkan dari bidang organisasi, perusahaan harus memiliki: kemampuan mengendalikan biaya dengan ketat, informasi pengendalian yang baik, insentif berdasarkan target (alokasi insentif berbasis hasil)
Ø  Diferensiasi
·         Manfaat
Strategi jenis ini biasa ditujukan kepada para konsumen potensial yang relatif tidak mengutamakan harga dalam pengambilan keputusannya (price insensitive).
·         Resiko
Diferensiasi tidak memberikan jaminan terhadap keunggulan kompetitif, terutama jika produk-produk standar yang beredar telah (relatif) memenuhi kebutuhan konsumen atau jika kompetitor/pesaing dapat melakukan peniruan dengan cepat, dan jika perbedaan atau keunikan yang ditawarkan produk tersebut ternyata tidak dihargai (dianggap biasa) oleh konsumen.

5.      Jelaskan dengan singkat dan jelas hubungan antara keunggulan kompetitif dengan:
a)      Economies of scale
Skala ekonomi (economies of scale) menunjuk kepada keuntungan biaya rendah yang didapat dari ekspansi aktivitas operasional dalam sebuah perusahaan dan merupakan salah satu cara untuk meraih keunggulan biaya rendah (low cost advantage) demi menciptakan keunggulan bersaing. Economies of scale bias diperoleh dari proses pengembangan dan efisiensi kerja di dalam aktivitas operasional di semua departemen yang ada pada perusahaan. Selain itu, perusahaan dengan beragam ukuran dimana dapat menikmati keuntungan economies of scale selama skala produksi ditingkatkan. Keuntungan biaya yang didapat dengan menggunakan economies of scale berasal dari penurunan average total cost per unit produk atau layanan melalui peningkatan hasil produksi dalam sebuah periode tertentu
b)     Economies of scope
Sumber kedua dari keunggulan kompetitif adalah jangkauan ekonomi (economies scope). Jangkauan ekonomi  berasal dari aktivitas yang saling berhubungan  dalam pasar secara geografis. Jika jangkauan ekonomi ini kuat, keunggulan di satu pasar akan dapat digunakan untuk membangun keungulan dipasar yang lain. Istilah ecomies scope atau jangkauan ekonomi tidak hanya merupakan nama baru bagi sinergi tetapi suatu kondisi dimana sinergi itu bekerja.    Untukmendaptkan jangkauan ekonomi perusahaan harus dapat berbagai resources lintas pasar.
c)      Learning curve
Tidak hanya individu, Organisasi juga belajar. Bagaimanapun, pembelajaran organisasi adalah penting untuk mempertahankan keunggulan kompetitif. Untuk individu, relatif mudah untuk menjelaskan konsep bagaimana pengetahuan diperoleh dan dipertahankan dan bagaimana hal ini menghasilkan efek belajar individu. Sedikit berbeda dalam konteks organisasi, sumber utama pembelajaran organisasi adalah pembelajaran individu karyawan. Sebuah organisasi memperoleh pengetahuan dalam teknologi, struktur, dokumen dan prosedur operasi standar. Dengan demikian, dalam konteks organisasi, diharapkan dua jenis pembelajaran terjadi secara simultan dan sering memberikan efek kombinasi dengan kurva pembelajaran tunggal.
d)     Technology
Pada bidang komputer, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengaruh terhadap pasar. Perusahaan juga tidak selamanya hanya mengandalkan pada sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang unggul baik data dan informasi yang dapat digunakan harus sama baiknya.
e)      Service

Keunggulan yang harus diupayakan agar produk/jasa dapat bersaing dengan para competitor adalah diupayakan agar produk atau jasa dapat menyenangkan konsumen. Menyenagkan dari berbagai aspek, seperti kualitas produk/jasa yang bermutu dan memberi kepuasan. Misalnya : pelayanan memuaskan, komunikasi yang memuaskan, dan tanpa complain atau setidak-tidaknya bila dikomplain segera ditanggapi atatu tidak ditunda-tunda.

1 komentar:

  1. Harrah's Ak-Chin Hotel and Casino, Tunica - JT Hub
    Harrah's Ak-Chin Hotel 구리 출장안마 and 토토사이트 Casino 전라남도 출장마사지 is set 2.5 mi (3.2 km) from Ak-Chin 인천광역 출장마사지 Casino and 0.3 mi (0.9 km) from Harrah's 충청북도 출장샵 Ak-Chin Casino and 0.2 mi (0.3 km) from

    BalasHapus