2015
1.
Jelaskan
mengapa: prinsip skala ekonomi (economies of scale), cakupan ekonomi (economies
of scope), dan kurva pembelajaran (learning curve) dapat membuat
sebuah perusahaan memiliki keunggulan dalam biaya (cost leadership)
Ø pemanfaatan
skala ekonomi (economies of scale), investasi dalam teknologi yang
terbaik, sharing biaya dan pengetahuan dalam internal
organisasi, dampak kurva pembelajaran dan pengalaman (learning and experience curve), optimasi kapasitas utilitas, dan
akses yang baik terhadap bahan baku atau saluran distribusi. Pada prinsipnya,
alasan utama pelaksanaan strategi integrasi ke hulu (backward integration),
ke hilir (forward integration), maupun ke samping (horizontal lintegration)
adalah untuk memperoleh berbagai keuntungan dari strategi biaya rendah ini.
Biasanya strategi ini dijalankan beriringan dengan strategi diferensiasi.
Ø konsep learning
curve yang menyatakan adanya penurunan biaya per unit apabila sebuah proses
dilakukan berulang kali.
Ø economies of
scope berimplikasi ke potential untuk sharing resources dimana mengurang biaya
ekonomi produksi. Economies of scope dapat mengurangi biaya dari diferensiasi
lini produk. Perusahaan yang menggunakan strategi diferensiasi meliputi
manufaktur lini produk maka economies of scope adalah determinan potensial
untuk menetapkan posisi low cost.
2.
Jelaskan
mengapa: pelayanan (service), kebijakan lingkungan (environmental policy),
geografi dan teknologi dapat mendorong perusahaan memiliki nilai ekonomi yang
tinggi (economic value)
3.
Didalam
manajemen strategi dikenal integrasi vertikal dan integrasi horizontal,
jelaskan perbedaan keduanya dan berikan contohnya serta alasan mengapa
integrasi tersebut dilakukan
4.
Perusahaan yang
mengacu pada framework VRIO dapat mencapai keunggulan kompetitif dalam pasar
dimana mereka beroperasi, jelaskan apakah VRIO tersebut dan apa kaitannya dengan
keunggulan kompetitif
Analisis VRIO adalah alat yang digunakan
untuk menganalisis sumber perusahaan internal dan kemampuan untuk mengetahui
apakah mereka dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif berkelanjutan.
Untuk mengarah pada keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan, sumber daya atau kemampuan harus berharga,
langka, ditiru (termasuk nonsubstitutable), dan terorganisir. Kerangka VRIO
adalah dasar untuk analisis internal VRIO adalah Valuable, Rare, Inimitable,
and Organization singkatan yang berharga, langka, ditiru organisasi.
Ø Valueable
(Berharga)
Sumber juga berharga jika mereka
membantu organisasi untuk meningkatkan nilai yang dirasakan pelanggan. Hal ini
dilakukan dengan meningkatkan diferensiasi atau / dan penurunan harga produk.
Ø Rare
(Langka)
Sumber yang hanya bisa diperoleh oleh
satu atau sangat sedikit perusahaan yang dianggap rare/langka. sumber langka
dan berharga memberikan keunggulan kompetitif sementara. Di sisi lain, situasi
ketika lebih dari sedikit perusahaan yang memiliki sumber daya yang sama atau
menggunakan kemampuan dalam cara yang sama, mengarah ke paritas kompetitif.
Ø Imitate
Sebuah sumber daya sulit untuk ditiru
jika organisasi lain yang tidak memilikinya tidak bisa meniru, membeli atau
menggantikannya pada harga yang wajar. Imitasi dapat terjadi dalam dua cara:
dengan langsung meniru (duplikasi) sumber daya atau menyediakan produk sebanding
/ layanan (mengganti). Sebuah perusahaan yang memiliki berharga, langka dan
mahal untuk meniru sumber dapat (tetapi tidak suatu keharusan) mencapai
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Ø Organize
Sumber daya itu sendiri tidak memberikan
keuntungan apapun bagi perusahaan jika tidak terorganisir untuk menangkap nilai
dari mereka. Sebuah perusahaan harus mengatur sistem manajemen, proses,
kebijakan, struktur dan budaya organisasi untuk dapat sepenuhnya menyadari
potensi yang berharga, langka dan mahal untuk meniru sumber daya dan kemampuan.
Hanya maka perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
5.
Dalam manajemen
strategik dikenal model lima kekuatan Porter yang mempengaruhi strategi,
jelaskan model Porter tersebut
Ø Pendatang baru
Pesaing
baru memiliki hambatan-hambatan dalam memasuki pasar karena dalam memasuki
pasar, suatu produk memerlukan diferensiasi dari produk pesaing, juga
dibutuhkan modal yang besar, biaya untuk berpindah supllier, pendistribusian
yang tepat dan memperhatikan aspek kebijakan pemerintah.
Ø Pembeli
Pembeli
akan selalu berusaha untuk mencari produk yang memiliki harga lebih murah namun
tetap memiliki kualitas produk dan pelayanan yang tinggi.
Ø Pemasok
Kekuatan
pemasok akan sangat berpengaruh terhadap proses produksi sebuah industri,
terlebih jika jumlah pemasok bahan baku tidak banyak maka pemasok dapat
menetapkan harga yang tidak rendah selain itu lokasi pemasok yang jauh akan
menambah besar biaya untuk pengadaan bahan baku.
Ø Substitusi
produk
substitusi merupakan ancaman yang besar bagi produk lain karena selain mampu
menjadi produk alternatif dari sebuah produk yang ada, dapat juga merebut pasar
dari sebuah produk yang disubstitusikan.
Ø Pesaing
Semakin
banyak pesaing industri maka semakin tinggi tingkat persaingan, karena pesaing
saling bersaing untuk menjadi market leader di pasar dan untuk memiliki market
share yang besar.
2016
1.
Jelaskan penerapan
model structure-conduct performance untuk menjelaskan pengaruh struktur industri terhadap profitabilitas
perusahaan
Ø Struktur
(Structure)
Pengertian
“struktur” mengacu pada struktur pasar yang biasanya ditentukan oleh rasio
konsentrasi pasar. Rasio konsentrasi pasar adalah perbandingan yang mengukur
distribusi pangsa pasar dalam industri. Sebuah
industri yang 70 % pangsa pasarnya dikuasai oleh hanya 2 perusahaan
dalam industri misalnya, dapat disebut memiliki struktur pasar yang sangat
terkonsentrasi. Untuk menilai struktur pasar ini diperlukan sejumlah variabel,
antara lain jumlah penjual dan pembeli, tingkat diferensiasi produk, kemampuan
perusahaan.
Ø Perilaku
(Conduct)
mengacu
pada perilaku perusahaan terhadap pasar dalam menentukan harga (baik harga yang
ditentukan secara independen ataupun berdasarkan kesepakatan), strategi produk
dan iklan, serta riset dan inovasi (Wirth dan Bloch, 1995). Penekanan hal ini
adalah bagaimana perusahaan menentukan pilihan media iklan dan menyusun
anggaran belanja untuk riset/melakukan penelitian terhdap produk dalam
masyarakat. Scherer dan Ross (1990: 4) mengidentifikasi dua variabel lain dalam
conduct: investasi dalam fasilitas produksi (misalnya, bagaimana perusahaan
menyusun anggaran) dan sesuai dengan aturan hukum (yaitu penggunaan sistem
hukum untuk menentukan posisi perusahaan dalam pasar)
Ø Kinerja (Performance)
Terdapat
beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kinerja ekonomi industri
media, antara lain: keuntungan perusahaan; alokasi dan efisiensi produksi
(dalam hal ini bagaimana caranya agar perusahaan tidak mengeluarkan sumber daya
dengan percuma, dan bagaimana perusahaan dapat menghasilkan produk yang tepat
baik dalam kuantitas, dan kualitas untuk memenuhi kepuasan konsumen); dan
distribusi pendapatan yang sesuai. Lebih jauh, variabel performance
yang melengkapi pengambilan keputusan industri media mencakup bagaimana
perusahaan dalam pasar media memberikan kontribusi terhadap kesempatan yang
sama bagi para pegawainya. Untuk keperluan analisis, variabel-variabel tersebut
dapat disederhakan menjadi 3 indikator: (1) efisiensi, (2) penggunaan
teknologi, dan (3) kemampuan meningkatkan akses audiens
(pembaca/penonton/pengakses).
2.
Bagaimana
mengukur keunggulan kompetitif berdasarkan nilai ekonomi yang dihasilkan oleh
perusahaan?
Ø
Sudut Pandang Nilai Pelanggan
Keunggulan kompetitif akan terjadi apabila terdapat
pandangan pelanggan bahwa mereka memperoleh nilai tertentu dari transaksi
ekonomi dengan perusahaan tersebut. Untuk itu syaratnya adalah semua karyawan
perusahaan harus fokus pada kebutuhan dan harapan pelanggan.
Ø
Sudut Keunikan
Keunikan dicirikan oleh barang dan jasa yang
dihasilkan perusahaan tidak dapat mudah ditiru oleh pesaing.
3.
Mengapa
integrasi vertikal dan diversifikasi dilakukan oleh perusahaan? Jelaskan
termasuk kelebihan dan kekurangannya
Ø Integrasi
Horizontal
Integrasi horizontal terjadi jika
perusahaan menambah unit usaha strategis yang dimiliki yang menghasilkan barang
dan atau jasa yang sama dengan yang sebelumnya telah dimiliki. Dalam pengertian
baru integrasi horizontal telah terjadi jika produk baru yang dihasilkan oleh
unit usaha strategis baru memiliki keterkaitan dengan produk yang sebelumnya
telah diproduksi. Pilihan strategi integrasi horizontal terletak pada usaha
untuk memperbesar penguasaan pangsa pasar, yang pada waktunya nanti dapat
memperbesar kekuatan pasar yang dimiliki. Jika ada satu perusahaan dapat
melakukan akuisisi pada beberapa perusahaan sejenis yang ada dalam satu jenis
industry, maka perusahaan tersebut memiliki peluang untuk menjadi perusahaan dominan, bahkan
hampir mendekati posisi monopoli.
Kelemahan atau kekurangan integrasi
horizontal adalah terbentur pada undang-undang antimonopoli yang berlaku;
budaya yang berbeda, bertolak belakang, dan sulit dalam menerapkan sistem dan
prosedur terhadap perusahaan yang diakuisisi; persoalan yang timbul dikarenakan
pemahaman yang tidak cukup mendalam terhadap perusahaan yang diakuisisi,
terutama atas informasi atau data yang telah direkayasa.
Ø Integrasi
Vertikal
Integrasi vertikal terjadi jika
perusahaan melakukan perluasan usaha pada bidang usaha yang sebelumnya menjadi
bidang garap pemasok dari perusahaan tersebut atau bidang usaha yang menjadi
garap konsumen dari perusahaan tersebut. Dengan integrasi vertikal, unit usaha
strategis yang dimiliki perusahaan menjadi bertambah. Perusahaan dapat memilih
penambahan unit usaha strategis baru tersebut dengan cara pertumbuhan internal
ataupun akuisisi.
Banyak alasan perusahaan melakukan
integrasi vertikal. Alasan terpenting adalah peningkatan posisi kempetitif
perusahaan. Kedua, integrasi vertikal dapat disebabkan oleh motif menguasai
lebih dalam teknologi dan operasi satu jenis bisnis tertentu. Integrasi
vertical juga memberikan jaminan mutu dan kualitas barang yang diperlukan dari
pemasok dan juga dapat mengurangi kecenderungan
fluktuasi pasar, baik dalam juml;ah barang yang diminta maupun dari segi
harga.
Kelebihan dari penggunaan strategi vertikal
ini diantaranya adalah, Mengurangi biaya penjualan dan pembelian, Memperbaiki
koordinasi antarfungsi dan kapabilitas, Melindungi hak kepemilikan terhadap
teknologi.
Kelemahan strategi integrasi vertikal
adalah menimbulkan beban biaya strategis yang ditanggung perusahaan, yang
biasanya sebagian besar terdiri dari biaya terbenam. Integritas vertikal juga
mengurangi fleksibilitas perusahaan dalam memiliih partner dan integrasi
vertical menuntut adanya koordinasi antar unit usaha. Kekeliruan dalam
pengambilan keputusan pada satu unit usaha tertentu akan berpengaruh pada
pengambilan keputusan unit usaha lain.
4.
Tentukan manfaat
dan resiko dari cost leadership dan diferensiasi jika dilihat dari lima kekuatan
dalam berkompetisi yang dikemukakan oleh Porter
Ø Cost
leadership
·
Manfaat
Dalam pasar komoditi, strategi ini tidak
hanya membuat perusahaan mampu bertahan terhadap persaingan harga yang terjadi
tetapi juga dapat menjadi pemimpin pasar (market leader) dalam
menentukan harga dan memastikan tingkat keuntungan pasar yang tinggi (di atas
rata-rata) dan stabil melalui cara-cara yang agresif dalam efisiensi dan
kefektifan biaya.
·
Resiko
Untuk dapat menjalankan strategi biaya
rendah, sebuah perusahaan harus mampu memenuhi persyaratan di dua bidang,
yaitu: sumber daya (resources) dan organisasi. Strategi ini hanya mungkin
dijalankan jika dimiliki beberapa keunggulan di bidang sumber daya perusahaan,
yaitu: kuat akan modal, trampil pada rekayasa proses (process engineering),
pengawasan yang ketat, mudah diproduksi, serta biaya distribusi dan promosi
rendah. Sedangkan dari bidang organisasi, perusahaan harus memiliki: kemampuan
mengendalikan biaya dengan ketat, informasi pengendalian yang baik, insentif
berdasarkan target (alokasi insentif berbasis hasil)
Ø Diferensiasi
·
Manfaat
Strategi jenis ini biasa ditujukan
kepada para konsumen potensial yang relatif tidak mengutamakan harga dalam
pengambilan keputusannya (price insensitive).
·
Resiko
Diferensiasi tidak memberikan jaminan
terhadap keunggulan kompetitif, terutama jika produk-produk standar yang
beredar telah (relatif) memenuhi kebutuhan konsumen atau jika kompetitor/pesaing
dapat melakukan peniruan dengan cepat, dan jika perbedaan atau keunikan yang
ditawarkan produk tersebut ternyata tidak dihargai (dianggap biasa) oleh
konsumen.
5.
Jelaskan dengan
singkat dan jelas hubungan antara keunggulan kompetitif dengan:
a)
Economies of
scale
Skala ekonomi (economies of scale) menunjuk
kepada keuntungan biaya rendah yang didapat dari ekspansi aktivitas operasional
dalam sebuah perusahaan dan merupakan salah satu cara untuk meraih keunggulan
biaya rendah (low cost advantage) demi menciptakan keunggulan
bersaing. Economies of scale bias diperoleh dari proses pengembangan dan
efisiensi kerja di dalam aktivitas operasional di semua departemen yang ada
pada perusahaan. Selain itu, perusahaan dengan beragam ukuran dimana dapat
menikmati keuntungan economies of scale selama skala produksi
ditingkatkan. Keuntungan biaya yang didapat dengan menggunakan economies of
scale berasal dari penurunan average total cost per unit produk
atau layanan melalui peningkatan hasil produksi dalam sebuah periode tertentu
b)
Economies of
scope
Sumber kedua dari keunggulan kompetitif
adalah jangkauan ekonomi (economies scope). Jangkauan ekonomi berasal
dari aktivitas yang saling berhubungan dalam pasar secara geografis. Jika
jangkauan ekonomi ini kuat, keunggulan di satu pasar akan dapat digunakan untuk
membangun keungulan dipasar yang lain. Istilah ecomies scope atau jangkauan
ekonomi tidak hanya merupakan nama baru bagi sinergi tetapi suatu kondisi
dimana sinergi itu bekerja. Untukmendaptkan jangkauan ekonomi
perusahaan harus dapat berbagai resources lintas pasar.
c)
Learning curve
Tidak hanya individu, Organisasi juga belajar.
Bagaimanapun, pembelajaran organisasi adalah penting untuk mempertahankan
keunggulan kompetitif. Untuk individu, relatif mudah untuk menjelaskan konsep
bagaimana pengetahuan diperoleh dan dipertahankan dan bagaimana hal ini
menghasilkan efek belajar individu. Sedikit berbeda dalam konteks organisasi,
sumber utama pembelajaran organisasi adalah pembelajaran individu karyawan.
Sebuah organisasi memperoleh pengetahuan dalam teknologi, struktur, dokumen dan
prosedur operasi standar. Dengan demikian, dalam konteks organisasi, diharapkan
dua jenis pembelajaran terjadi secara simultan dan sering memberikan efek
kombinasi dengan kurva pembelajaran tunggal.
d)
Technology
Pada bidang komputer, keunggulan
kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengaruh
terhadap pasar. Perusahaan juga tidak selamanya hanya mengandalkan pada
sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang unggul baik data dan
informasi yang dapat digunakan harus sama baiknya.
e)
Service
Keunggulan yang harus diupayakan agar
produk/jasa dapat bersaing dengan para competitor adalah diupayakan agar produk
atau jasa dapat menyenangkan konsumen. Menyenagkan dari berbagai aspek, seperti
kualitas produk/jasa yang bermutu dan memberi kepuasan. Misalnya : pelayanan
memuaskan, komunikasi yang memuaskan, dan tanpa complain atau setidak-tidaknya
bila dikomplain segera ditanggapi atatu tidak ditunda-tunda.