1.Hakikat
Identitas Nasional
Pengertian
Identitas
-Identitas (Identity)
-Ciri-ciri, tanda, jati diri yang menandai suatu benda atau orang.
-Ciri: ciri fisik dan ciri non fisik
-Identitas ada yang melekat sejak lahir ada yang diperoleh melalui
tindakan
-Sumber Identitas
-Aturan-aturan sosial yang menjelaskan definisi dari tingkah laku
-Sejarah hidup
-Identitas
“Pengenalan atau pengakuan terhadap
seseorang yang termasuk dalam suatu
golongan yang dilakukan berdasarkan
atas serangkaian cirri-ciri yang merupakan
suatu kesatuan bulat dan menyeluruh,
serta menandainya sehingga dapat
dimasukkan dalam golongan tersebut”
(Parsudi Suparlan: 1999)
Contoh: Polisi, Gender, dll.
-Jenis Identitas
-Identitas individu
Melekat pada seseorangdidapat
sejak lahir maupun dari proses interaksi dengan yang lain.
-Identitas kolektif
-Melekat pada kelompok
-Didapat melalui proses interaksi
-Ada kesadaran, tindakan dan tujuan
bersama
-Atribut Identitas
Pengertian
atribut
-Segala sesuatu yang terseleksi, baik disengaja maupun tidak, yang
berguna untuk mengenali
identitas seseorang atau suatu gejala.
-Atribut dapat berupa cirri-ciri yang mencolok pada tubuh, sifat-sifat
yang melekat, pola
tindakan, bahasa yang digunakan.
-Corak identitas seseorang/kelompok
ditentukan oleh atribut yang digunakan.
-Orang/kelompok akan menunjukkan atributnya
agar identitas dan
peranannya masuk akal/diakui
dalam interaksi sosial.
Pengertian Identitas Nasional
Kepribadian/Jati
diri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa
tersebut dengan bangsa lain
-Asal Identitas Nasional
-Agama
-Budaya
-Pengalaman sejarah
-Kesepakatan bersama
-Identitas nasional penting dalam interaksi
antar bangsa (baik individu maupun
kelompok/negara)
2.Ragam
dan Fungsi Identitas Nasional
Sumber Identitas Nasional
Geografi:
-Posisi silang terbuka
-Rawan bencana
-Luas wilayah
-Bentuk geografi
-Iklim
Kependudukan:
-Kuantitas
-Kualitas
Sumber Kekayaan Alam (SKA):
-Kekayaan di laut
-Kekayaan di darat
-Kekayaan di udara
Ideologi dan Agama:
-Demokratisasi yang mengutamakan
NKRI
-Penghayatan agama dan kepercayaan
-Kesadaran berbangsa dan bernegara
Politik:
-Manajemen negara,
-Aktivitas politik,
-Otonomi daerah,
-Dukungan internasional
Ekonomi:
Pendayagunaan potensi dan
keproaktifan ekonomi
Sosial Budaya:
-Kerukunan dan toleransi
-Persatuan bangsa
-Pendidikan Nasional
-Kesehatan
-Kesadaran hukum
-Penguasaan dan pengembangan Iptek
-Generasi muda dan peranan perempuan
dalam pembangunan
-Disiplin nasional
Pertahanan Keamanan:
-Kesadaran global paradoks
-Kepemimpinan
-Sistem pertahanan negara
-Keamanan lingkungan
-Industri dan prasarana pendukung
pertahanan
Fungsi
identitas nasional
Kenapa sebuah bangsa memerlukan
Identitas?
-Identitas diperlukan dalam
interaksi antar bangsa (baik individu maupun
kelompok/negara)
-Identitas nasional sebuah bangsa
menentukan status dan peranan bangsa tersebut di dunia
internasional
-Pola interaksi antar identitas
dalam suatu masyarakat bangsa me
nunjukkan
struktur sosial masyarakat tersebut.
3.Penguatan
Terhadap Identitas Nasional
-Faktor-faktor
yang diperkirakan menjadi Identitas bersama suatu bangsa:
1.Primordial: ikatan kekerabatan, daerah asal (homeland) dan adat
istiadat
2.Sakral:ikatan kesamaan idiologi (agama)
3.Tokoh: dipersatukan oleh Sosok pemimpin (Mahatma Gandi, Nelson
Mandela, Sukarno)
4.Bhinneka Tunggal Ika: Prinsip bersatu dalam perbedaan (Unity in
Diversity), kesetiaan pada
nasionalisme tanpa ras.
5.Sejarah: persepsi yang sama terhadap sejarah kehidupannya
6.Perkembangan ekonomi : Negara maju, negara
berkembang, negara industri, negara minyak
bumi dll
7.Kelembagaan : Lembaga negara, partai politik,lembaga hukum dan lain-lain,
mempersatukan
warga dalam tatanan yang tidak membeda-bedakan negara maju, negara berkembang,
Negara
industry dan lain-lain.
-Atribut
yang melekat pada Indonesia sebagai bangsa:
-Pluralitas suku bangsa: + 250 etnis
-Pluralitas agama: formal & informal
-Pluralitas kebudayaan
-Pluralitas
Bahasa: + 300 dialek
-Pluralitas
Kasta dan Kelas sosial
Akibat atribut yang dimiliki maka
Indonesia sebagai bangsa:
-Rawan terjadinya disintegrasi Bangsa
-Rawan konflik sosial
-Rawan konflik antar agama
-Apa yang
harus dilakukan?
-Membangun konsensus nasional (common platform)
-Membangun
dialog antar kelompok agama, etnis, dan kelas sosial meneguhkan dan
mengaktualisasikan kembali nilai-nilai budaya bangsa
-Meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme
4.Nasionalisme
dan Patriotisme
Nasionalisme
adalah suatu faham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi
(individu) harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Sedangkan dalam kamus politik
Nasionalisme adalah perasaan atas dasar kesamaan asal-usul, rasa kekeluargaan,
rasa memiliki hubungan -hubungan yang lebih erat dengan sekelompok orang
daripada dengan orang-orang lain, dan mempunyai perasaan berada di bawah satu
kekuasaan. Nasionalisme diperkuat oleh adanya tradisi-tradisi, adat istiadat,
dongeng-dongeng dan mitos-mitos serta semangat kebangsaan.
Stanley Ben, sebagaimana dikutip
oleh Nurkholis Majid, menyatakan bahwa dalam mendefenisikan istilah
“nasionalisme” setidaknya ada empat elemen, yaitu:
1.Semangat ketaan kepada suatu
bangsa (semacam patriotisme)
2.Dalam aplikasinya menunjukkan
kepada kecondongan untuk mengutamakankepentingan
bangsa sendiri, khususnya jika
kepentingan bangsa itu berlawanan dengan kepentingan bangsa lain.
3.Sikap yang melihat amat pentingnya
penonjolan cirri khusus suatu bangsa. Karena itu,
doktrin yang memandang perlunya
kebudayaan bangsa dipertahankan.
4.Nasionalisme adalah teori politik
atau teori antropologi yang menekankan bahwa umat
manusia secara alami terbagi-bagi
menjadi berbagai bangsa, dan bahwa ada kriteria yang
jelas untuk mengenali suatu bangsa
beserta para anggota bangsa itu.
Kemudian berdasarkan pembentukannya,
menurut Nurkholis Majid, nasionalisme mengandung beberapa prinsip umum, antara
lain:
1.Kesatuan (unity), hal yang
mentransformasikan hal-hal yang polimorfik menjadi monomorfik
sebagai produk proses integrasi.
2.Kebebasan(liberty), khususnya bagi
Negara-negara jajahan yang memperjuangkan
pembebasan dari kolonialisme.
3.Kesamaan (equality), sebagai
bagian implicit dari masyarakat demokratis yang merupakan
antithesis dari masyarakat kolonial
yang diskriminatif dan otoriter.
4.Kepribadian (identity), hal yang
lenyap karena negasi kaum kolonial
5.Prestasi amat diperlukan untuk
menjadi sumber inspirasi dan kebanggaan bagi warga Negara.
Sebelum paham nasionalisme muncul
telah ada paham kosmopolis, yakni paham yang mengajarkan bahwa manusia bukan
warga suatu Negara tetapi warga dunia. Tanah air setiap
manusia
adalah dunia seluruhnya. Sebagai bukti misalnya tercermin dalam imperium Romawi
yang berdiri tidak berdasarkan atas bangsa Romawi, tetapi atas keperkasaan
tentara Romawi dan hukum Romawiyang meliputi hamper seluruh bangsa pada waktu
itu. Kemudian beriringan dengan kemajuan zaman dan dinamika kebangsaan melalui
fase reformasi dan pencerahan, perlahan tapi pasti paham kosmopolis memudar dan
mulai digantikan oleh paham nasionalisme. Sehingga realitas sejarah
menunjukkan, sejak akhir abad ke-18 sampai abad ke-20 paham nasionalisme sudah
dianut oleh hamper seluruh Negara di dunia ini.
Namun demikian dalam perkembangan
dan praktiknya, paham nasionalisme di beberapa
negara mengalami fase berlebih-lebihan
pandangan yang mengarah pada nasionalisme sempit atau chauvinisme. Chauvinisme
ialah suatu faham yang terlalu mengagung-agungkan bangsa
sendiri dan merendahkan bangsa lain.
Seperti terbukti dalam sejarah paham ini pernah dianut
oleh Adolf Hitler yang menyatakan
bahwa bangsa Jerman adalah keturunan bangsa Aria yang
berhak menguasai bangsa-bangsa lain.
Benito Musolini mengklaim bahwa bangsa Italia adalah
pewaris sah dari imperium Romawi dan
bangsa Jepang mengklaim bahwa mereka merupakan
keturunan Dewa Matahari.
Menurut (Santoso: 2008), melemahnya semangat
nasionalisme Indonesia disebabkan oleh
beberapa permasalahan antara lain:
-Kualitas SDM masih rendah
-Militansi bangsa yang mendekati
titik kritis
-Jati diri bangsa Indonesia yang
sudah luntur
Strategi yang harus dilakukan :
-Meningkatkan kualitas kepemimpinan
-Merevitalisasi/mereaktualisasi
nasionalisme
-Meningkatkan militansi bangsa
-Meneguhkan jati diri bangsa sesuai
dengan nilai-nilai luhur bangsa
Selanjutnya yang tidak kalah penting
yang perlu dilakukan adalah meneguhkan dan mengaktualisasikan kembali nilai-nilai
budaya bangsa yang diyakini mampu meningkatkan semangat kebangsaan, dan
menetralisir nilai-nilai budaya yang kurang mendukung semangat kebangsaan.
SUMBER :
http://lp4.itb.ac.id/wp-content/uploads/3.-Identitas-Nasional.pdf