Selasa, 31 Mei 2016

Feature

Tempat Kuliner "Cafe Strawberry"

Berdasarkan pengelola yaitu Yovi, semenjak berdirinya cafe yang berlokasi di Tanjung Duren di tahun 2004, konsep ini terus dipertahankan hingga kini, di bagian interiornya yang menyerupai hutan dan kebun strawberry. Nama dan konsep cafe Strawberry wujud realisasi dari kecintaan sang pemilik yaitu terhadap strawberry. Kafe ini telah memiliki perkebunan strawberry di Bogor untuk memasok bahan bakunya. Setiap minggunya 20 kg strawberry dikirim dari perkebunan ke cafe, jadi kualitasnya terjamin, bebas pestisida dan selalu fresh.

Cafe Strawberry bahkan dipercaya sebagai satu-satunya stand minuman strawberry yang diperuntukkan tamu-tamu VVVIP kepresidenan saat peringatan 17 Agustus. Semenjak dari 2011 hingga saat ini. Uniknya pegawai cafe akan membawa daftar berisi puluhan permainan yang bisa dipilih pengunjung. Setiap permainan bisa dimainkan dari dua hingga 20 orang. Untuk permainan ini juga ide-idenya selalu diperbarui.

Cafe ini juga menyuguhkan menu-menu yang unik seperti, nasi goreng strawberry, spaghetti strawberry dan sebagainya yang juga menggunakan strawberry. Menurut pengunjung yang ditemui yang bernama Dinda, siswa SMP disalah satu sekolah di Jakarta, menurutnya dia berkunjung ke café ini karna unik dan nyaman untuk berkumpul bersama teman-teman juga karna mempunyai menu yang bervariasi.

Sintesis

PEMASARAN INTERNET

1.1       Kerangka Teori                                                                                
1.1.1    Konsep Pemasaran
Menurut Philip Kotler (2012:5) pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya terdapat individu atau kelompok yang ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.                              
Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang dipilih (Philip Kotler, 2012:18).                                                                                       
Sementara menurut Basu Swastha (2008:6) konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Daryanto (2011:1) mengatakan pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.                                        
Sedangkan menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008:6) pemasaran (marketing) yaitu sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.                                               
Dari beberapa definisi menurut para ahli diatas, pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk mencapai tujuannya (memperoleh laba) melalui berbagai kegiatan agar menarik minat pasar serta memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan cara pertukaran produk dan nilai, atau dengan kata lain memperhatikan tujuan kedua belah pihak dalam pertukaran produk dan nilai.                     
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan- kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mendapatkan laba. Sebuah perusahaan dikatakan berhasil menjalankan fungsinya apabila mampu menjual produknya pada konsumen dan memperoleh profit semaksimal mungkin.

1.1.2    Pemasaran Internet (E-marketing)
Philip Kotler (2004:74) mengemukakan e-marketing menggambarkan usaha-usaha perusahaan untuk menginformasikan, komunikasikan, berkomunikasi, mempromosikan dan menjual produkdan jasa lewat internet. Dihalaman berbeda Philip Kotler (2004:45) e-marketing adalah suatu proses membangun mempertahankan hubungan dengan konsumen melalui aktivasi online untuk memfasilitasi pertukaran ide, produk dan service yang memuaskan kedua pihak.                
Menurut Boone dan Kurtz (2005) e-marketing adalah salah satu komponen dalam e-commerce dengan kepentingan khusus oleh marketer, yakni strategi proses pembuatan, pendistribusian, promosi, dan penetapan harga barang dan jasa kepada pangsa pasar internet atau melalui peralatan digital lain.                                
Berdasarkan definisi menurut para ahli diatas, pemasaran internet (e-marketing) merupakan kegiatan pemasaran maupun penjualan oleh konsumen kepada penjual melalui aktivitas via internet. Penjual dan pembeli tidak saling bertemu secara langsung, hanya berkomunikasi via internet.  

1.1.3    Bisnis Jual Beli Online (E-commerce)
Turban dan Rainer (2006:181) mendefinisikan perdagangan elektronik (electronic commerce, disingkat sebagai EC, atau e-commerce) mencangkup proses pembelian, penjualan, transfer, atau pertukaran produk, layanan, atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet.               
Sedangkan menurut Ollie Salsabeela (2008:3) online shopping adalah pembelian yang dilakukan via internet sebagai media pemasaran dengan menggunakan website sebagai katalog. Contoh dari online shopping antara lain, Kutukutubuku.com, Plasa21.com, Tokobagus.com, Kaskus, Twitter dan Facebook, seperti k-pop galore, ichi sepatu lukis dan serba murah shop dan yorista k-pop, kelebihan online shop adalah selain pembeli bisa melihat desain produk yang sudah ada, konsumen juga bisa mereques desain hingga pembayaran online.  Berdasarkan definisi menurut para ahli diatas, bisnis jual beli online (E-commerce) merupakan kegiatan atau transaksi penjualan antara penjual dan pembeli yang memanfaatkan media internet sebagai perantaranya.                                           
            Ada beberapa hal yang dipertimbangkan ketika seseorang melakukan pembelian online, diantaranya adalah:                                                               
a. Kepercayaan
Kepercayaan pihak yang satu terhadap pihak yang lain akan menimbulkan perilaku interaktif yang akan memperkuat hubungan dan membantu mempertahankan hubungan tersebut. Perilaku tersebut akan meningkatkan lamanya hubungan dengan memperkuat komitmen di dalam hubungan. Pada akhirnya, kepercayaan akan menjadi komponen yang bernilai untuk menciptakan hubungan yang sukses. Kepercayaan tersebut juga mengurangsi risiko dalam bermitra dan membangun hubungan jangka panjang serta meningkatkan komitmen dalam berhubungan.                
Antarwiyati (2010) mendefinisikan kepercayaan (trust) sebagai kemauan untuk bergantung pada penjual yang dapat dipercaya. Dalam transaksi secara online, kepercayaan muncul ketika mereka yang terlibat telah mendapat kepastian dari pihak lainnya, serta mau dan bisa memberikan kewajibannya. Faktor kepercayaan menjadi faktor kunci dalam setiap jual beli secara online. Hanya pelanggan yang memiliki kepercayaan dan beranilah yang akan melakukan transaksi melalui media internet.        
Berdasarkan definisi menurut para ahli diatas , kepercayaan setiap konsumen yang melakukan pembelian online terhadap situs  belanja online resmi yang digunakan.
                                      
b.  Kemudahan
Menurut Hartono (2007:114) kemudahan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Sementara menurut Amijaya (2010) persepsi kemudahan ini akan berdampak pada perilaku, yaitu semakin tinggi persepsi seseorang tentang kemudahan menggunakan sistem, semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan teknologi informasi.                                  
Kemudahan dalam penggunaan adalah salah satu hal yang menjadi pertimbangan bagi pembeli online. Faktor kemudahan ini terkait dengan  bagaimana operasional bertransaksi secara online. Pada saat pertama kali  bertransaksi online biasanya calon pembeli akan mengalami kesulitan, karena   faktor keamanan dan tidak tahu cara bertransaksi secara online pembeli cenderung mengurungkan niatnya untuk berbelanja online. Disisi lain ada juga beberapa  calon pembeli yang berinisiatif untuk mencoba karena mereka telah  mendapatkan  informasi  tentang  cara  bertransaksi online.                                                                                             
Berdasarkan definisi menurut para ahli diatas, konsumen yang melakukan pembelian online terbantu dengan adanya situs belanja online yang memudahkan dalam setiap aktivitas belanja.             
c. Promosi 

Kegiatan promosi sebagai sarana komunikasi antara produsen dan konsumen untuk memperkenalkan produk, baik jenis, warna, bentuk dan harga, maupun kualitas produk yang ditawarkan atau yang dihasilkan perusahaan. Promosi menurut menurut Daryanto (2011) mengemukakan promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.                                                                              
Promosi online adalah proses kegiatan yang dilakukan oleh pihak (perusahaan) dalam menawarkan produk barang atau jasa yang dikenalkan atau diiklankan melalui media online (internet), sehingga tidak terjadi tatap muka langsung antara pembeli dan penjual.           
Berdasarkan definisi menurut para ahli diatas, Strategi pemasaran dengan promosi yang dilakukan menarik minat untuk   belanja online disitus belanja online tertentu.