PEMASARAN INTERNET
1.1 Kerangka Teori
1.1.1 Konsep Pemasaran
Menurut
Philip Kotler (2012:5) pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya
terdapat individu atau kelompok yang ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan
produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci
untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut
harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan,
menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang
dipilih (Philip Kotler, 2012:18).
Sementara
menurut Basu Swastha (2008:6) konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis
yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan
sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Daryanto (2011:1) mengatakan
pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Sedangkan
menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008:6) pemasaran (marketing) yaitu
sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun
hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari
pelanggan sebagai imbalannya.
Dari beberapa definisi
menurut para ahli diatas, pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
produsen untuk mencapai tujuannya (memperoleh laba) melalui berbagai kegiatan
agar menarik minat pasar serta memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen
dengan cara pertukaran produk dan nilai, atau dengan kata lain memperhatikan
tujuan kedua belah pihak dalam pertukaran produk dan nilai.
Pemasaran
merupakan salah satu dari kegiatan- kegiatan pokok yang dilakukan oleh
pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk
berkembang dan mendapatkan laba. Sebuah perusahaan dikatakan berhasil
menjalankan fungsinya apabila mampu menjual produknya pada konsumen dan
memperoleh profit semaksimal mungkin.
1.1.2 Pemasaran Internet (E-marketing)
Philip
Kotler (2004:74) mengemukakan e-marketing menggambarkan usaha-usaha perusahaan
untuk menginformasikan, komunikasikan, berkomunikasi, mempromosikan dan menjual
produkdan jasa lewat internet. Dihalaman berbeda Philip Kotler (2004:45)
e-marketing adalah suatu proses membangun mempertahankan hubungan dengan
konsumen melalui aktivasi online untuk memfasilitasi pertukaran ide, produk dan
service yang memuaskan kedua pihak.
Menurut
Boone dan Kurtz (2005) e-marketing adalah salah satu komponen dalam e-commerce
dengan kepentingan khusus oleh marketer, yakni strategi proses pembuatan,
pendistribusian, promosi, dan penetapan harga barang dan jasa kepada pangsa
pasar internet atau melalui peralatan digital lain.
Berdasarkan
definisi menurut para ahli diatas, pemasaran internet (e-marketing) merupakan
kegiatan pemasaran maupun penjualan oleh konsumen kepada penjual melalui
aktivitas via internet. Penjual dan pembeli tidak saling bertemu secara
langsung, hanya berkomunikasi via internet.
1.1.3 Bisnis Jual Beli Online (E-commerce)
Turban
dan Rainer (2006:181) mendefinisikan perdagangan elektronik (electronic commerce,
disingkat sebagai EC, atau e-commerce) mencangkup proses pembelian, penjualan,
transfer, atau pertukaran produk, layanan, atau informasi melalui jaringan
komputer, termasuk internet.
Sedangkan menurut Ollie
Salsabeela (2008:3) online shopping adalah pembelian yang dilakukan via
internet sebagai media pemasaran dengan menggunakan website sebagai katalog.
Contoh dari online shopping antara lain, Kutukutubuku.com, Plasa21.com,
Tokobagus.com, Kaskus, Twitter dan Facebook, seperti k-pop galore, ichi sepatu
lukis dan serba murah shop dan yorista k-pop, kelebihan online shop adalah
selain pembeli bisa melihat desain produk yang sudah ada, konsumen juga bisa
mereques desain hingga pembayaran online. Berdasarkan
definisi menurut para ahli diatas, bisnis jual beli online (E-commerce)
merupakan kegiatan atau transaksi penjualan antara penjual dan pembeli yang
memanfaatkan media internet sebagai perantaranya.
Ada beberapa hal yang dipertimbangkan
ketika seseorang melakukan pembelian online, diantaranya adalah:
a.
Kepercayaan
Kepercayaan
pihak yang satu terhadap pihak yang lain akan menimbulkan perilaku interaktif
yang akan memperkuat hubungan dan membantu mempertahankan hubungan tersebut.
Perilaku tersebut akan meningkatkan lamanya hubungan dengan memperkuat komitmen
di dalam hubungan. Pada akhirnya, kepercayaan akan menjadi komponen yang
bernilai untuk menciptakan hubungan yang sukses. Kepercayaan tersebut juga
mengurangsi risiko dalam bermitra dan membangun hubungan jangka panjang serta
meningkatkan komitmen dalam berhubungan.
Antarwiyati (2010) mendefinisikan
kepercayaan (trust) sebagai kemauan untuk bergantung pada penjual yang dapat
dipercaya. Dalam transaksi secara online, kepercayaan muncul ketika mereka yang
terlibat telah mendapat kepastian dari pihak lainnya, serta mau dan bisa
memberikan kewajibannya. Faktor kepercayaan menjadi faktor kunci dalam setiap
jual beli secara online. Hanya pelanggan yang memiliki kepercayaan dan
beranilah yang akan melakukan transaksi melalui media internet.
Berdasarkan definisi menurut para ahli
diatas , kepercayaan setiap konsumen yang melakukan pembelian online terhadap
situs belanja online resmi yang
digunakan.
b. Kemudahan
Menurut
Hartono (2007:114) kemudahan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang
percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Sementara
menurut Amijaya (2010) persepsi kemudahan ini akan berdampak pada perilaku,
yaitu semakin tinggi persepsi seseorang tentang kemudahan menggunakan sistem,
semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan teknologi informasi.
Kemudahan
dalam penggunaan adalah salah satu hal yang menjadi pertimbangan bagi pembeli
online. Faktor kemudahan ini terkait dengan
bagaimana operasional bertransaksi secara online. Pada saat pertama
kali bertransaksi online biasanya calon
pembeli akan mengalami kesulitan, karena
faktor keamanan dan tidak tahu cara bertransaksi secara online pembeli
cenderung mengurungkan niatnya untuk berbelanja online. Disisi lain ada juga
beberapa calon pembeli yang berinisiatif
untuk mencoba karena mereka telah
mendapatkan informasi tentang
cara bertransaksi online.
Berdasarkan
definisi menurut para ahli diatas, konsumen yang melakukan pembelian online
terbantu dengan adanya situs belanja online yang memudahkan dalam setiap
aktivitas belanja.
c.
Promosi
Kegiatan
promosi sebagai sarana komunikasi antara produsen dan konsumen untuk
memperkenalkan produk, baik jenis, warna, bentuk dan harga, maupun kualitas
produk yang ditawarkan atau yang dihasilkan perusahaan. Promosi menurut menurut
Daryanto (2011) mengemukakan promosi adalah arus informasi atau persuasi satu
arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan
yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Promosi
online adalah proses kegiatan yang dilakukan oleh pihak (perusahaan) dalam
menawarkan produk barang atau jasa yang dikenalkan atau diiklankan melalui
media online (internet), sehingga tidak terjadi tatap muka langsung antara
pembeli dan penjual.
Berdasarkan definisi menurut para
ahli diatas, Strategi pemasaran dengan promosi yang dilakukan menarik minat
untuk belanja online disitus belanja
online tertentu.